Sebuah Pemanjatan di Tebing Sepikul Kec. Pakusari Jember (DIKLATAM Mahapena 2016)
Tebing Sepikul, Kecamatan
Pakusari, Jember, merupakan tempat
dimana kami Camar Muda Mahapena memenuhi
tanggung jawab untuk menyelesaikan serangkaian acara Diklatam 2016. Selain
mengasah ilmu, tebing curam ini juga salah satu wahana uji nyali dimana
sebagian besar dari kami, hal ini merupakan pengalaman pertama yang pastinya
tidak akan pernah kami lupakan .Sebelum bercerita lebih jauh,
kami akan mengenalkan saudara-saudara
kami di Camar Muda Mahapena. Dimulai dari Aa’
(Vian), Auro (Aulia),
Renita, Ega, Nana, Alan, Hasan, Ejak
(Nurshiha), Riska, Mia, Akmel, Dita, Haqqi, Rizal,
Alief, Dona, Sohep (Misbah) dan Awak (Dimas).
Awal mulanya kami merencanakan
kegiatan ini dengan membuat rencana operasional yang kami susun bersama
saudara-saudara Anggota Muda Mahapena yang dibimbing oleh Tim Diklatam
(Pedidikan dan Latihan Anggota Muda ) 2016. Dengan perencanaan yang matang kami
mempersiapkan berbagai macam peralatan, fisik, mental dan tentunya juga
pendanaan demi suksesnya acara Pendidikan dan Latihan Anggota Muda divisi
panjat tebing ini.
Jum’at, 20 Mei 2016 kami mulai mengarantina logistic tim di secretariat
Mahapena dipandu
oleh panitia bagian logistic yaitu Haqqi. Setelah kami melengkapi perlengkapan
logistic untuk panjat tebing barulah Tim Advance yaitu Sohep, Ega, Aa’, Renita,
dan Alan berangkat terlebih dahulu ke Tebing Sepikul, Pakusari, Jember untuk
mempersiapkan tempat camp dan membersihkan daerah sekitar tebing. Tepat dibawah Tebing Sepikul
kami mendirikan fly sheet sebanyak dua buah untuk kami tempati selama dua
malam. Tepat pada pukul 17.00 tempat camp telah berdiri tegak dan siap untuk ditempati. Sembari menunggu kedatangan
anggota Camar Muda yang lain, kami menikmati angin malam dan keindahan tebing Sepikul
ditemani kopi panas buatan Sohep.
Karena
beberapa anggota Camar
Muda yang masih kuliah
hingga malam dan beberapa anggota sie konsumsi yang masih
membeli makan malam, sehngga mereka baru tiba di Tebing Sepikul pada pukul
22.00.Setelah semua berkumpul tiba
di Tebing Sepikul, kami
langsung menikmati makan malam yang telah disiapkan oleh Tim Konsumsi (Nana,
Auro, Dona). Setelah makan malam selesai,
kami segera memulai kegiatan evaluasi
untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang telah kami
lakukan sebelumnya serta
briefing agar acara inti dari Diklatam 2016 divisi panjat tebing dapat berjalan
sesuai rencana. Usai
evaluasi dan briefing kami langsung istirahat malam agar kondisi fisik tetap
terjaga. Malam semakin larut, tapi camar
muda masih banayak yang terjaga. Bukan dingin yang membuat kami
susah untuk tidur, tetapi suara nyamuk yang menganggu dan tusukan nyamuk
yang membuat badan kami gatal-gatal. Belum lagi banyaknya semut yang menggigit sehingga kami kurang
istirahat dan baru bisa tidur lelap sekitar pukul 01.00.
Pukul 04.00 kami bangun dan tim konsumsi mulai menyiapkan makanan untuk
sarapan. Tetapi saat memasak tim
konsumsi mengalami sedikit masalah yaitu kurangnya
kompor untuk memasak. Hal ini membuat kegiatan setelahnya
mengalami kemunduran. Pemanjatan dimulai pukul 08.00 pagi
dimulai dari panjat sport dan prusiking, Panas matahari pagi
itu begitu menyengat dan membuat tebing menjadi sangat panas. Memegang tebing seperti memegang api yang membara,
Namun itu tidak mematahkan semangat kami.
Soheb dan Aa’ dapat menaklukan tebing yang
panas itu. Seperti tak mau kalah, yang
lain pun mencoba menaklukan tebing tersebut namun
belum mencapai top. Karena kondisi tebing yang begitu panas,akhirnya kami
memutuskan untuk istirahat terlebih dahulu. Namun untuk kegitatan prusiking
tetap dilanjutkan. Karena waktu mulai menunjukkan waktu istirahat, kami
mulai melakukan ishoma. Selesai ishoma kami melanjutkan kegiatan kami kembali. Banyak sekali peristiwa lucu yang terjadi salah satunya adalah saudara kami yaitu
Mia,
ia memerlukan empat orang back up untuk dapat naik menuju point pertama. Emapt lelaki perkasa
itu adalah Soheb,
Aa’, Haqqi dan Awak. Namun berkat dorongan berupa semangat, Mia pun berhasil mengalahkan rasa takutnya.
Karena hari semakin gelap, Mia
adalah pemanjat terakhir untuk hari pertama.
Tim konsumsi mulai masak untuk makan malam dan yang
bertugas melakukan komunikasi memberi kabar ke secretariat Mahapena dan yang lainnya
membersihkan diri lalu sholat.
Hari kedua,
pagi harinya hampir sama dengan pagi sebelumnya yaitu memasak, komunikasi dan
mck. Karena evaluasi tadi malam, tim konsumsi bangun lebih
awal dan melakukan beberapa cara agar
memasak bisa lebih cepat. Pemanjatan pun bisa dilakukan lebih
awal, dimulai dari panjat sport. Sebenarnya jadwal kegiatan hari kedua yaitu panjat artificial,
namun karena dihari pertama panjat sport belum selesai jadi panjat sport
di selesaikan terlebih dahulu. Untuk hari kedua panjat sport dan jumar pun
selesai. Saat panjat artificial, terjadi kecelakaan yang dialami saudara kami, Ega. Hal itu berawal
saat Awak melakukan panjat artificial sampai runner 1, tanpa
disengaja hammer yang ia bawa jatuh.
Ega yang berada
tepat dibawahnya langsung terkena hammer dan membuat
kepalanya berdarah. . Ega langsung di bawa ke puskesmas
terdekat ditemani mas Arleng.
Seketika itu camar muda tercengang, takut, kaget, dan merasa kasihan. Setelah
kejadian tersebut semua kegiatan dihentikan sejenak.
Dan dilanjut lagi sekitar pukul 13.30. Prusik,
jumar, dan sport telah selesai dihari kedua,
kegiatan yang belum selesai adalah artificial. Menurut kesepakatan bersama
untuk kegiatan artificial dilanjut tanggal 31 Mei 2016.
Hari ke tiga tanggal 31 Mei 2016. Dari secret
mahapena camar muda berangkat ke sepikul pukul 06.00. Sebelumnya camar muda melakukan karantina anggota pada malam 30 Mei agar
tidak telat saat pemberangkatan.
Sampai di tebing sepikul camar muda
langsung melakukan pemanasan dan siap untuk memanjat.
Disaat itulah tim logistic menyadari bahwa carrabiner yang di packing itu
kurang, jadi secepat mungkin Aa’ balik ke sekret untuk mengambil carrabiner itu. Setelah Aa’ sampai dengan
carrabiner yang dibawa camar muda langsung menuju
tebing artificial untuk mulai memanjat. Saaat kegaitan berlanjut, lagi lagi dikejutkan
dengan kejadian dengan orang yang
sama. Kali ini kaki ega tertusuk batang rumput alang-alang.
Duuhhhh, kasihan sekali nasib mu kak.
Hari sudah berjalan begitu
cepat dan akhirnya panjat artificial pun selesai. Semua alat-alat yang
dibawa dikumpulkan untuk dilist. Terjadi
kendala saat pengecekan barang, yaitu list logistic hilang sehingga pengecekan
barang tidak begitu maksimal. Setelah merasa lengkap semua alat-alat
di packing dan camar muda pulang kembali ke secret. Sampai secret camar muda langsung melakukan syukur, evaluasi dan
breafing. Keesokan harinya setelah logistic di cek oleh tim logistic ternyata
ada dua alat yang hilang yaitu carrabiner. Dan camar muda harus mengganti
carrabiner yang hilang itu. Jadi ini lah cerita perjalanan di tebing sepikul
yang telah kami lalui .Banyak
cerita dan pengalaman indah didalamnya yang bisa kita jadikan sebagai
pelajaran.
Komentar
Posting Komentar