DIKLATSAR 41 : ANGGOTA BARU MAHAPENA FEB UNEJ





Apa yang terpenting dalam sebuah kelompok atau perkumpulan atau organisasi? Apakah itu dana? Ataukah peralatan? Atau wilayah?, yang terpenting dalam organisasi adalah anggota yang ada didalamnya, karena organisasi adalah tempat atau wadah yang untuk bekerja sama. Keberadaan anggota menjadikan sebuah organisasi dapat berjalan sesuai dengan tujuannya terbentuk, adalah percuma suatu organisasi tanpa anggota. Manusia sebagai anggota dari organisasi mempunyai batasan waktu, tak ada satu manusiapun yang abadi didunia ini, oleh karena itu penerimaan akan anggota baru menjadi bagian wajib dalam organisasi, agar roda kehidupan organisasi terus berjalan.
Seperti halnya orgnaisasi lain, MAHAPENA sebagai sebuah organisasi yang dibentuk untuk mewadahi minat dan bakat mahasiswa fakultas ekonomi dalam kegiatan alam bebas  juga membutuhkan anggota baru didalamnya untuk meregenerasi dan tetap terjaga keberlangsungan jalannya roda kehidupan organisasi. 
DIKLATSAR atau Pendidikan dan Latihan Dasar MAHAPENA merupakan acara untuk menerima anggota baru dalam MAHAPENA, acara tersebut rutin diadakan sejak awal MAHAPENA terbentuk yaitu sejak tahun 1977 silam. Dengan kata lain, DIKLATSAR menjadi jalan pertama bagi mahasiswa fakultas ekonomi untuk bergabung dan menjadi anggota MAHAPENA, sasaran dari acara ini biasanya adalah mahasiswa baru yang masih belum memiliki kesibukan dan ingin mengembangkan diri di unit kegiatan mahasiswa, namun pintu juga tidak tertutup untuk mahasiswa lama. 

   

Tak lama ini MAHAPENA telah  melaksanakan DIKLATSAR ke-41, yaitu pada tanggal 3-7 januari 2018. Diklat kali ini di ikuti oleh 15 peserta atau biasa disebut siswa, dengan komposisi 7 laki-laki dan 8 perempuan. Diantaranya adalah Latif, Tias, Tata, Saiful, Ina, Fadil, Aiwi, Daris, Annis, Pandu, Anggih, Ahmad, Ryan, Rike, dan Rizka yang secara kebetulan semuanya adalah mahasiswa baru fakultas ekonomi. Acara pada tanggal 3-7 tersebut merupakan acara diklat lapang dan puncak dari acara DIKLATSAR yang diakhiri dengan penerimaan siswa diklat menjadi anggota muda (AM) MAHAPENA pada upacara penutupannya. DIKLATSAR 41 telah dimulai sejak bulan September, sejak bulan tersebut dibukalah pendaftaran bagi mahasiswa ekonomi untuk mengikuti DIKLATSAR  41 MAHAPENA. Kesiswaan dalam hal ini sebagai panitia yang ditugaskan untuk mempromosikan dan mencari juga menjaga calon siswa diklat, dibebaskan melakukan segala macam cara untuk mendapatkan calon siswa diklat dengan catatan masih dalm batas wajar. Pada awalnya sebanyak 23an calon siswa yang mendaftar diklat, namun seiring berjalannya waktu karena beberapa alasan akhirnya siswa yang ikut menjadi 15 orang.
Rangkaian DIKLATSAR ada 2, yaitu diklat ruang dan diklat lapang. Diklat ruang merupakan pengenalan teoritis mengenai materi alam bebas yang telah disusun oleh tim Kurikulum, pelaksanaanya pada diklat kali ini belangsung pada tanggal 24, 30 dan 31 desember 2017. Diklat lapang yang merupakan praktek teoritis yang telah sebelumnya dipelajari dilaksanakan pada tanggal 3-7 januari seperti yang telah disebutkan diatas. Diklat lapang inilah yang menjadi inti dari DIKLATSAR, karena selain praktek dari teori, dalam diklat lapang siswa di langsung ditempa oleh alam agar menjadi pribadi yang kuat, mampu bekerja sama, tidak egois dan diharapkan nnatinya menjadi loyal pada MAHAPENA.
DIKLATSAR 41 kali ini memiliki cerita yang menarik didalamnya,yaitu terdapat dua siswa yang kesurupan pada malam ketiga pada tanggal 5 januari, mereka adalah Riska dan Anggih. Alhasil kejadian ini membuat bingung semua panitia yang mengikuti kegiatan tersebut karena tidak ada yang berpengalaman dalam menangani kasus kesurupan seperti ini. Tak seorangpun dari panitia yang memiliki kemampuan untuk mengatasi gangguan makhluk ghaib, hingga akhirnya diputuskan untuk meminta bantuan pada ALB yang dirasa bisa menangani gangguan makhluk ghaib seperti ini. Tengah malam mas Aries, mas pepenk, mas Samsul, mas Della, dan mas Sumanto pun datang di antar oleh wawan(arleng) dan ega, akhirnya kesurupan pada malam itu dapat teratasi.  Semua ALB itu pulang pada waktu subuh, kecuali mas Sumanto yang tetap ikut pergerakan. Namun, pada saat apel pagi, Riska dan Anggih kembali kesurupan, semua panitia sepakat untuk melanjutkan rangkaian diklat namun dengan rute yang diubah menjadi lebih ringan dan lebih dekat dengan titik akhir, untuk 2 siswa yang kesurupan diputuskan untuk mengevakuasinya ke basecamp gunung pasang.
Pergerakan hari ke-4 tetap berlanjut, meski terjadi insiden kesurupan, antusiasme siswa dalam mengikuti diklat tetap berlanjut. Pada saat pergerakan, Annis mengalami kondisi  dimana tubuh manusia didekati oleh makhluk astral dan berusaha masuk kedalamny. keadaan Annis berlangsung lama,  dari awal pergerakan hingga waktu istirahat. Panitia yang ikut pergerakanpun mengambil keputusan untukmengevakuasinya juga ke basecamp. Ke 12  siswa yang tersisa terus melanjutkan rangkaian DIKLATSAR 41 sampai selesai.

 
Hari ke-5, hari terakhir diklat lapang, hari untuk upacara penutupan sekaligus pengangkatan siswa menjadi anggota muda. Kondisi 2 dari tiga siswa yang kesurupan pada hari kelima membaik, keduanya diikutkan dalam pergerakan seperti biasa. Namun Riska ditengah pergerakan kembali kekondisi kesurupan dan di pisahkan dari pergerakan siswa yang lainnya. Dalam upacara penutupan, ke-15 siswa dapat dibariskan dalam formasi lengkap. Semuanya pun dapat mengikuti proses pengangkatan dengan lancar meski terdapat insiden kecil sebelumnya.



“Diklatsar kali ini melantik 20 anggota muda, 15 dari golongan manusia dan 5 mahluk halus” begitu celetuk gurauan dari para AB saat pelantikan.
Anggota muda MAHAPENA yang terlantik dalam DIKLATSAR 41 kali ini berjumlah 15 orang. Selamat bergabung anggota baru, MAHAPENA adalah keluarga baru kalian, kita adalah saudara. Jaga terus rantai baja yang telah terjalin selama diklat berlangsung, jangan mudah menyerah untuk kejayaan MAHAPENA.

Oleh : si.aldan

Komentar